Pada suatu ketika dengan bermodalkan ijazah SMP, seorang anak muda dari kampung mencoba mengadu nasib di Jakarta. Dia melamar ke sebuah perusahaan komputer terkemuka di dunia yang berkantor di Jakarta sebagai office boy atau tukang sapu. Namun dia tidak diterima hanya karena ia tidak mengisi alamat email yang ada di formulir, meskipun sebenarnya dia lulus tes, bahkan hasil tesnya sangat baik. Dengan perasaan kecewa dan sedih akhirnya dia meninggalkan perusahaan tersebut dan kembali ke kampung. Dengan sisa semangatnya dia mencoba bercocok tanam sebagai lahan kehidupannya. Lima tahun kemudian di sebuah kampung ada seorang saudagar tomat yang sangat sukses. Berita kesuksesannya bahkan sudah menyebar ke kota. Kemudian suatu hari seorang wartawan perempuan berkunjung ke kampung tersebut dan akhirnya bertemu dengan saudagar tomat itu. “Pak, apakah bisa diceritakan bagaimana perjalanan hidup Bapak sehingga bisa menjadi saudagar tomat yang sangat sukses seperti ini?” Sang saudagar tomat pun bercerita banyak kepada sang wartawan. Di akhir wawancara, wartawan berkata, “Terima kasih Pak, atas ceritanya. Apakah Bapak punya email? Supaya nanti lebih mudah berkomunikasi dengan Bapak.” Mendengar kata ‘email’ ia mengerutkan dahinya sambil berkata, “Bu wartawan, saya tidak punya email. Kalau saya punya email, mungkin saya tidak bisa menjadi saudagar tomat yang sukses di kampung ini, karena mungkin saya masih menjadi tukang sapu di Jakarta.” Dalam hidup selalu ada kabar baik dan kabar buruk. Kita tidak pernah tahu apa maksud semua yang sedang disiapkan Sang Maha Pencipta untuk kita. Yang bisa kita lakukan, baik itu kabar baik ataupun kabar buruk adalah menjalankannya dengan pikiran dan hati yang positif. Sebuah pepatah sangat terkenal berkata, “Anda akan menjadi seperti apa yang sering anda pikirkan.” (email) |
Sabtu, 22 Januari 2011
SAUDAGAR TOMAT
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar