Sabtu, 22 Januari 2011

DANCE In THE RAIN

dance.jpgJam 8 pagi itu seorang kakek tua masuk ke klinik untuk mencabut jahitan di perutnya.  Dia bilang, dia sedang terburu-buru karena ada pertemuan lain jam 9.  Aku segera memeriksanya.  Kulihat dia selalu memperhatikan jam tangannya.  Sambil membersihkan bekas lukanya, aku bertanya apakah dia punya janji dengan dokter lainnya.  Kakek itu berkata tidak ada.  Dia terburu-buru ingin segera pulang ke rumah untuk merawat dan sarapan dengan istrinya.  Lalu aku bertanya, “Memangnya istri anda sakit apa?”  Kakek itu berkata bahwa istrinya sudah sakit lumayan lama.  Dia menderita penyakit Alzheimer.  “Apakah istri anda sedih jika anda terlambat pulang ke rumah?” tanyaku.  Dia menjelaskan bahwa istrinya sudah tidak bisa mengenali orang lain, bahkan dia, suaminya semenjak lima tahun lalu.  Aku tersentak dengan jawaban kakek itu.  “Apakah anda tetap merawat dan sarapan bersama istri anda meskipun dia sudah tidak mengenali anda lagi?”  Dia hanya tersenyum dan sambil menepuk lembut tanganku dia berkata, “Istriku memang tidak mengenali aku lagi, tapi aku masih mengenali bahwa dia istriku!”
Aku berusaha menahan air mata yang mengalir sewaktu kakek ini beranjak ke luar ruangan.  Aku bertekad “cinta seperti inilah yang harus aku berikan di dalam hidup”.
1. Cinta sejati bukanlah mengenai penampilan fisik atau romantisme.
   Cinta sejati adalah menerima apa adanya, yang telah berlalu,
   yang akan datang dan yang tidak bisa terjadi.
2. Orang yang berbahagia tidak harus memiliki semua yang terbaik,
   kadang mereka berbahagia karena dapat menggunakan sebaik-baiknya
   apapun yang mereka miliki.
3. Kehidupan bukanlah melulu mengenai bagaimana mengatasi badai,
   tetapi kehidupan seringkali adalah bagaimana kita dapat menari
   di tengah hujan (dance in the rain).
email
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar