Sabtu, 22 Januari 2011

Pelari Kelas Dunia

sprinter.jpgBeberapa tahun lalu di Elkhart, Kansas, dua orang kakak beradik bekerja di sekolah.  Pagi-pagi sekali tugas mereka adalah menyalakan api dalam tungku perapian dalam kelas supaya kelas tetap hangat selama proses belajar.

Di suatu pagi yang sangat dingin, kakak beradik itu membersihkan perapian dan mengisinya dengan kayu bakar.  Mereka mengambil jerigen yang biasa diisi minyak tanah dan salah seorang menyiramkannya ke kayu dan menyalakan api.  Ledakan langsung mengguncang gedung sekolah tua.  Api langsung menewaskan si kakak dan membakar si adik.  Ternyata jerigen itu secara tidak sengaja terisi bensin.

Dokter yang merawat si anak yang terluka bakar menyarankan untuk mengamputasi kakinya.  Orangtua anak itu sangat sedih karena sudah kehilangan satu anak dan masih akan kehilangan kaki dari anak yang lain.  Tapi mereka tidak kehilangan iman.  Mereka meminta dokter untuk menunda amputasi.  Dokter setuju.  Setiap hari mereka minta penundaan pada dokter, sambil berdoa agar kaki anak mereka bisa sembuh.

Selama dua bulan, kedua orangtua dan dokter berdebat tentang amputasi itu.  Mereka menggunakan waktu untuk menanamkan kepercayaan pada si anak bahwa suatu hari ia akan bisa berjalan lagi.  Akhirnya diputuskan untuk membatalkan amputasi.  Pembalut pada kaki sang anak mulai dibuka, terlihat kaki kanannya hampir 8 cm lebih pendek dibanding kaki kirinya.  Jari kaki kirinya hampir semuanya terbakar.  Tetapi anak itu bertekad kuat.  Meski sakit, ia memaksa dirinya berlatih setiap hari, karena dia tahu ada orangtuanya yang berdoa buat dia.  Akhirnya, ia berhasil berjalan beberapa langkah.  Ia terus berlatih berjalan sampai akhirnya ia membuang kruknya.  Sekarang ia bisa berjalan normal.  Tak lama kemudian ia dapat berlari.
Pemuda bertekad kuat ini terus berlari dan berlari dan berlari, dan kaki yang tadinya hampir diamputasi itu membawanya memecahkan rekor dunia dalam lari satu mil.  Dialah Glenn Cunningham, yang lebih dikenal sebagai “Manusia Tercepat di Dunia” dan dijuluki atlet abad ini di Madison Square Garden. WJ-email  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar