Kamis, 06 Januari 2011

EASY COME EASY GO

Belajar tentang kesempurnaan rancangan Allah yg banyak disalah mengerti oleh umatNya sebagai produk gagal.

renungan awal tahun 2011
Haris Subagiyo

Keluaran 15 1-21
adalah apresiasi umat Israel yg sangat bersemangat memuji-muji Allah karena prestasiNya membelah laut Teberau. Alkitab mencatatnya dalam lembaran spesial : Nyanyian Musa & Israel
Betapa puitisnya mereka menyanjung TUHAN:
  • TUHAN  tinggi luhur
  • TUHAN itu kekuatanku dan mazmurku
  •  Ia telah menjadi keselamatanku
  •  Ia Allahku
  • TUHAN itu pahlawan perang
  • TUHAN itulah nama-Nya
  • TUHAN mulia
  • TUHAN mulia karena kekudusan-Mu
Meskipun orientasi pujian adalah subyektif hanya karena telah ditolong Tuhan mereka demikian antusias namun terlepas dari ketulusan atau spontanitas belaka, respon mereka terhadap Tuhan betapa indahnya mereka menggambarkan kualifikasi  persekutuan antara mereka dengan TUHAN sampai menyatakan hubungannya dengan Allah sbb:
  • Ia Allah bapaku
  • Dengan kasih setia-Mu Engkau menuntun w  umat yang telah Kautebus
  • dengan kekuatan-Mu Engkau membimbingnya ke tempat kediaman-Mu y  yang kudus
  • umat yang Kauperoleh
  • Kaucangkokkan l  mereka di atas gunung m  milik-Mu sendiri; di tempat yang telah Kaubuat kediaman-Mu
  • TUHAN memerintah kekal selama-lamanya

Seperti dua sejoli yg dipuncak asmara, dunia serasa milik berdua (yg lain kontrak semua)
Nyanyian Musa dan Israel ditulis sepanjang 21 ayat dengan bahasa puitis, sangat kuat, indah dan penuh gairah. Seandainya jemaat masa kini berada disana walaupun kedatangannya ke gereja bukan untuk memuji Tuhan  tetapi karena susanana pujian demikian menggelora pasti
sudah merasa memuji  Tuhan karena melihat  totalilitasnya bangsa Israel memuji Tuhan.

namun,
Keluaran 15: 22 bagai membalikkan telapak tangan begitu cepat, umat Israel setelah tiga hari perjalanan dipadang gurun Syur dengan tidak mendapat air minum (kebutuhan pokok) bahkan saat mendapat minuman tetapi terasa pahit apa yg terjadi?
Terjadi perubahan sikap dari memuji Tuhan menjadi pemberontakan!

Keluaran 15:24 
Lalu bersungut-sungutlah d  bangsa itu kepada Musa, kata mereka: "Apakah yang akan kami minum?
Kata bersungut-sungut : (bahasa asli) "diagogguzo" dapat diterjemahkan sebagai:
  • menggerutu, bergumam, menggerutu, mengatakan sesuatu melawan dalam nada rendah
  • mengeluh dgn tdk puas
BIS menerjemahkan bersungut-sungut dengan "mengomel" artinya marah dengan mengeluarkan banyak kata-kata. Mereka terus menerus berbicara dengan perasaan tidak senang. Mereka tidak senang dan menyesal mengikuti jalan TUHAN. Mereka tidak lagi bisa melihat kebaikan TUHAN dan mempercayaiNya.

Begitu cepat perubahannya dari pujian kepada Allah dengan nada kasih, penuh ucapan syukur, sanjungan yg tinggi luhur kepada Allah mendadak jatuh dengan perlawanan bahkan ketidak puasan yg disampaikan dengan nada menghina Allah (merendahkan).

Perubahan sikap ini bukan terjadi tatkala Allah absen dalam perhatiannya kepada mereka !
Bukan pada saat Allah diam tetapi justru pada saat Allah hadir memimpin mereka secara langsung dengan kehadiran tiang awan dan tiang api.

hanya butuh waktu tiga hari saja komitmen mereka tentang TUHAN berbalik 180 derajat, mengingatkan kita saat merefleksi hidup di kebaktian tutup tahun, dengan berlinang air mata menyesali masa lalu yang telah terbuang sia-sia dan berkomitmen ulang untuk hidup lebih baik, lebih unggul, menyenangkan Tuhan, lebih efektif dalam pelayanan pada tahun  yg akan datang tetapi ............sering hanya berhenti pada minggu pertama bulan pertama ditahun baru. kita kembali lagi pada manusia lama. easy come easy go

Sampai sekarang ini, TUHAN masih sanggup mendemontrasikan perkara-perkara ajaib bagi kita. Realitanya kita hanya berfokus pada APA YANG TUHAN BERIKAN  PADA SAYA saja, hanya ingin melihat mujizat Tuhan setiap hari.....mujizat yg diharapkan dapat mengeluarkan kita dari ketertindasan ekonomi, dari tekanan sosial atau bahkan berharap mujizat yg dapat menempatkan kita rangking satu dikekuasaan dunia ini.
tanpa kita mau belajar "untuk apa" Dia memperlihatakan kepada kita!

Allah mau mengajarkan kepada kita supaya kita prinsip keabadian hidup yang diwarnai ke  bahagiaan dan keberhasilan :

Keluaran 15:26 firman-Nya: "Jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan apa yang benar di mata-Nya, dan memasang telingamu kepada perintah-perintah-Nya dan tetap mengikuti i  segala ketetapan-Nya, j  maka Aku tidak akan menimpakan kepadamu penyakit k  manapun, yang telah Kutimpakan kepada orang Mesir; sebab Aku Tuhanlah yang menyembuhkan l  engkau 3 ." 
  • Sungguh-sungguh mendengar suara TUHAN
  • (memasang telinga pada perintah TUHAN)
  • Sungguh-sungguh melakukan apa yang benar dimata TUHAN
  • (tetap mengikuti segala ketetapanNya)
Pengalaman di Mara adalah sekolah kehidupan yg tidak boleh dilewatkan oleh siapa saja, karena Tuhan merindukan ujian membawa kita pada loyalitas terhadap otoritasNya dan konsistensi kita terhadap firmanNya setiap hari.
Jangan cepat berubah setia...jangan salah menilai tentang Tuhan karena:
karena sesudah kurang lebih 7 mil perjalanan Allah sudah menyediakan  pengalaman ELIM

Keluaran 15:27 Sesudah itu sampailah mereka di Elim; di sana ada dua belas mata airdan tujuh puluh pohon korma, lalu berkemahlah m  mereka di sana di tepi air itu

Jika kita sudah merasa lelah ikut Tuhan karena persoalan yg sama bahkan bertambah banyak, bersabarlah sedikit....jangan menyerah kalah , jika kita tahu:
bersama dengan siapa kita sedang berjalan saat ini
akhir dari semuanya itu adalah kedewasaan karakter yg memungkinkan Tuhan memberikan kepercayaan besar lagi pada kita.

dibalik ujian kehidupan selalu ada upah yang menantinya
sesudah hujan akan nampak pelangi
untuk menaiki gunung yg tinggi kita perlu turun lembah
dibalik salib ada mahkota
berilah kesempatan TUHAN menyempurnakan pekerjaanNya dalam hidup kita, amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar