Sabtu, 22 Januari 2011

Damai Sejahtera Seperti Sebuah Sungai

Setiap kali mendengar kisahnya hati saya meluap dalam puji-pujian kepada Allah atas kesetiaan-Nya.
Horatio Gates Spafford adalah sahabat pribadi dari Penginjil besar Dwight L. Moody. Suatu waktu Spafford dan keluarganya memutuskan untuk pergi berlibur. Rencana mereka adalah pergi ke Inggris pada bulan November 1873 untuk bergabung dengan Moody dan Ira Sankey dalam sebuah kebangunan rohani dan kemudian bepergian keliling Eropa. Karena Spafford harus menghadiri suatu urusan bisnis pada saat-saat terakhir sebelum ia pergi berlibur, ia memutuskan untuk keluarganya pergi terlebih dahulu dengan sebuah kapal besar.  Kapal uap Perancis Ville de Havre.
Tragisnya, kapal itu tidak pernah mencapai tujuan. Kapal tersebut bertabrakan dengan kapal lain di lepas pantai Newfoundland dan tenggelam. Hanya 47 dari 226 penumpang yang selamat. Salah satunya adalah istri Spafford, Anna. Keempat putri mereka: Maggie, Tanetta, Annie dan Bessie tenggelam dan meninggal dalam perairan yang deras dan dingin. Saya dapat membayangkan bagaimana perasaan Spafford saat ia menerima telegram dari istrinya yang berduka, berbunyi,"Selamat sendirian."
Spafford segera meninggalkan segala urusan bisnisnya dan berlayar ke Eropa untuk berkumpul dengan istrinya. Ketika keduanya bersama-sama, mereka bertemu Moody. Spafford berkata kepada Moody,"Semuanya baik-baik saja. Kehendak Allah sajalah yang terjadi."
Beberapa waktu setelah tragedi yang sangat besar ini, Spafford menulis kata-kata dalam sebuah lagu rohani yang paling disukai dalam sejarah Kekristenan,"It Is Well with My Soul (Jiwaku Baik-baik Saja)." Syairnya menggugah jiwa:
Saat kedamaian seperti sebuah sungai yang mendatangi jalanku;
Saat kesedihan seperti laut berombak besar bergulung;
Apa pun bagianku, Engkau telah mengajarku berkata,
Baik-baik saja, jiwaku baik-baik saja.
(Refrein)
Jiwaku baik-baik saja,
Baik-baik saja, jiwaku baik-baik saja.
Walaupun setan memukul, walaupun cobaan datang,
Biarlah keyakinan anugerah ini menguasai,
Bahwa Kristus telah melihat keadaanku yang putus asa,
Dan telah mencurahkan darah-Nya untuk jiwaku.
(refrein)
Dosaku-oh, kebahagiaan pikiran mulia ini-
  Dosaku, bukan sebagian, tetapi seluruhnya,
Dipaku ke Salib, dan aku tak menanggungnya lagi.
  Puji Tuhan, Puji Tuhan, o jiwaku.
(refrein)
Dan, Tuhan, segera munculkanlah siang supaya iman kami tampak,
   Awan-awan bergulung seperti kertas,
Terompet akan berbunyi, dan Tuhan akan turun;
   Walau pun begitu, jiwaku baik-baik saja.
(refrein)

Tentunya kata-kata Spaford yang dalam itu diilhami oleh janji-janji Allah yang luarbiasa. Walaupun kesedihannya sangat hebat, janji-janji itu telah menyanggupkan dia untuk merasakan kedamaian dan penghiburan yang hanya dapat diberikan oleh Allah. Allah setia !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar